Psikologi Industri
Psikologi perkembangan memiliki peran yang penting untuk psikodiagnostik, karena dalam psikologi permkembangan terdapat tahapan-tahapan perkembangan semasa hidup manusia, dari periode Pre Natal (konsepsi-lahir), Infancy&Toddlerhood (0-3 thn), Early Childhood (3-6 thn), Middle Childhood (6-11 thn), Adolescence (11-20 thn), Young Adulthood (20-40 thn), Middle Adulthood (40-65 thn), dan Late Adulthood (>65 thn). Alat ukur harus memiliki kesesuaian norma dari masing masing tahapan perkembangan diatas. Maka dalam psikodiagnostik, diagnostik yang akan dipilih akan disesuaikan dengan diagnostik mana yang paling tepat, merujuk kepada suatu tahap perkembangan tertentu. Alat tes harus dibuat sesuai dengan karakteristik perkembangan tertentu yang mencakup aspek kognitif, sosial, emosional, dan afektif. Maka itu lah sangat penting untuk mengetahui karakteristik setiap tahap-tahap perkembangan diatas.
Tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui kenormalan dan ketidak normalan dengan standar dan acuan tertentu, kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan tahap perkembangan dari individu yang diukur, kemudian dibandingkan pula dengan hasil dari individu lainnya yang setara. Dari permasalahan yang ada, dapat dilakukan intervensi untuk diberikan treatment tertentu yang dibutuhkan, dan dapat juga untuk riset keilmuan. Dalam penelitian, terdapat dua pendekatan penelitian, yaitu kuantitatif, pendekatan penelitian untuk kasus-kasus yang sifatnya massal, dan kualitatif, untuk kasus kasus yang sifatnya khusus. Psikologi terbagi menjadi beberapa bagian ke-khususan, seperti psikologi klinis (anak dan dewasa), psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi industri dan organisasi. Dalam psikologi industri dan organisasi terdapat beberapa jenis alat tes, seperti: Intelegensi, Inventory, dan Grafis.
Pada pengukuran psikologi industri, yang dicari adalah Knowledge, Skill, Attitude, dan Others/Personality. Jika digambarkan dengan analogi gunung es, others berada di bagian bawah permukaan air laut, attitude berada tepat di permukaan, dan knowledge dan skill berada dibagian atas gunung es. Analogi tersebut memiliki arti, personality adalah sesuatu yang tidak nampak, tidak terlalu terlihat dengan jelas dan dapat dijabarkan dengan detail tanpa dilakukan penelitian lebih lanjut. Attitude berada di permukaan, karena sikap terlihat, bagaimana seikap kita terhadap suatu objek tertentu dapat dengan mudah diketahui pula oleh orang lain, dan knowledge dan skill juga merupakan hal yang tampak, dari sikap , pikiran, performa, dan juga dari interaksi sehari hari, knowledge dan keterampilan kita akan sangat terlihat. Gabungan dari interaksi pikiran, kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan jika berinteraksi dengan lingkungan akan membentuk sikap kerja. Knowledge memiliki komponen pengetahuan (potensi dasar) dan teori aplikatif. Keilmuan bersatu dengan pengalaman dapat menghasilkan aplikasi yang baik pada kehidupan.